AIR TANAH DANGKAL DIKOTA PANTAI JAKARTA UTARA

Abstract

Keberlangsungan kehidupan kota pantai (coastal city) Jakarta utara pada khususnya sangat dipengaruhi dengan keberadaan sumberdaya air tanah dangkal (kedalaman 10 m) yang terdapat pacta tanggul pantai, tanggul sungai, gosong, beting, delta dan rawa. Region kota pantai Jakarta Utara atas dasar pengaruh air laut yang berasal dari pantai ke daratan yakni 12 km dari garis pantai (shore line) ke arah daratan. Pertanyaan,dimana terdapat kantong air tawar dan bagaimana kualitas sumber aimya di kota pantai Jakarta Utara?. Metodologi penelitian berupa pengukuran insitu pada musim kemarau dan studi pustaka Kesinipulan, kantong sumber air tawar pada kota pantainya di tanggul pantai dan tanggul sungai dengan kualitas air payau dan tawar. Pada wilayah beting, gosong dan rawa kualitas air asin. Air tanah dangkal dengan kedalaman 10 meter di kota pantai Jakarta Utara, memiliki kualitas payau dan tawar (pH 7 - 8) yang penyebaran pada radius > 10 km dari garis pantai, dengan morfologi tanggul pantai dan tanggul sungai, meliputi Kelurahan Pejagalan, Semper Barat, Semper Timur dan Kali Baru. Kualitas air tanah dangkal kondisi asin, asam (pH 4-6) dan basah(pH > 8) penyebaran pada radius < 10 km dari garis pantai berupa morfologi rawa, gosong dan beting. Wilayah terparah krisis air tanah terdapat di Daan Mogot dan Penjaringan. Peningkatan konsentrasi kualitas air tanah dangkal rerata sebesar 10% di kota pantai yakni pada bulan juni dan oktober 2004 pacta parameter Fe, Mn, Coliform, dan Fecal Coli (tinja manusia).